Friday, July 16, 2010

Hijamah (Bekam) Sunah Nabi dan Mukjizat Medis 2

Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan gangguan pada organ dan syaraf bila dibekam pada tempat gangguan, terutama karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah SAW, yaitu :
Bekam atas dua urat leher : Mencegah sakit kepala. Mencegah sakit di wajah. Mencegah sakit gigi. Mencegah sakit telinga. Mencegah sakit hidung. Mencegah sakit kerongkongan.
Bekam pada tengkuk / kuduk : Mencegah tekanan darah pada tengkuk. Mengatasi rabun. Mengatasi benjolan di mata. Mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata. Mengatasi penyakit mata lainnya. Mengobati lepra. Mengobati berbagai macam penyakit. Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa : "Rasulullah SAW pernah menggunakan hijamah (bekam) atas tiga bagian tubuh, bagian atas tulang belakang dan atas dua urat leher." . .
Bekam pada pelipis : Mengobati sakit kepala. Mengobati sakit di wajah. Mengobati sakit telinga. Mengobati sakit hidung. Mengobati sakit kerongkongan. Bekam pada pundak : Mengobati penyakit di pundak. Mengobati sakit di leher. Diriwayatkan dalam Shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada 2 pelipis dan pundaknya.
Bekam di atas pinggul : Menghilangkan pegal-pegal. Menghilangkan kelelahan. Dalam Abu Dawud disebutkan dari hadist Jabir bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam di bagian atas pinggulnya karena sakit pegal-pegal yang dideritanya.
Bagian lain tubuh boleh di-bekam sesuai tempat sakitnya selama bukan area yang dilarang di-bekam.
Haruskah sebulan sekali kita dibekam? Jika kita ingin terbebas dari gangguan penyakit yang diakibatkan darah kotor atau sebagai tindakan penjagaan dan kewaspadaan kita terhadap penyakit, maka sangat baik bekam dilakukan sebulan sekali. Dan agar tubuh kita lebih sehat lagi, maka lebih baik setiap hari kita minum Habbatussauda dan Madu.

Waktu yang Paling Baik untuk Berbekam
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan (hijriyah), karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada puncak gejolak). Anas bin Malik r.a. menceritakan bahwa : "Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Beliau melakukannya pada hari ke-17, 19, dan 21." (Diriwayatkan oleh Ahmad). Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan. Hal ini berdasarkan ucapan Rasulullah SAW : "Jangan sampai mengalami ketidakstabilan darah, karena itu bisa mematikan."
Imam Asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.

Renungan

Di tengah derasnya serbuan pengobatan modern dan pengobatan alternative dari dalam atau luar negeri ke dalam lingkungan kaum muslimin, tanpa jaminan kehalalan, memaksa kita mengguanakn bahan dan cara yang haram, bahkan dapat membawa kita dalam pernuatan syirik, sangat mahal tapi tanpa jaminan kesembuahan secara sempurna, bahkan mungkin menimbulkan komplikasi yang lebih berat, maka kembali kepada thibbun nabawi adalah solusi yang tepat dan selamat. Keuntungan ganda akan kita peroleh yaitu kesehatan tubuh dan terselamatkannya akidah umat Islam.
Bekam menjadi pilihan terbaik untuk berobat, karena murah, aman, praktis dan sesuai sunnah Rosulullah SAW. Apabila Bekam di lakukan secara baik dan benar sesuai kaidah medis, maka akan memberikan hasil yang luar biasa. Insya Allah!



Sumber:

Al-Qur’an dan Hadits
Syihab Al-Badri Yasin (buku: Bekam , Sunnah dan Mukjizat Medis)
Dr. Wada’ A. Umar (buku: Sembuh dengan Satu Titik
Drs. Kasmui, MSi (Bekam Pengonbatan Menurut Sunnah nabi)

1 comments:

bersambung...
Oya ini tulisan wkt jaman2 kuliah n promosi bekam dkampus. Maret 2009

Post a Comment