Friday, July 16, 2010

Hijamah (Bekam) Sunah Nabi dan Mukjizat Medis 1

Apakah anda pernah mendengar istilah bekam?, Apakah anda pernah dibekam dan apakah anda ingin mencoba dibekam. Dari survey yang dilakukan tidak kurang dari 100 orang mahasiswa IPB secara acak lebih dari 80% menjawab pernah mendengar istilah bekam akan tetapi yang belum pernah dibekam mencapai 90% dan hanya 30% yang ingin mencoba dibekam.

Kenyataan ini sungguh memprihatinkan sebab dari sekian banyak responden yang pernah mendengar bekam sebagian besar belum mengerti apa itu bekam sehingga takut untuk mecoba. Ketakuatan tersebut umumnya dikarenakan minimnya pengetahuan tentang bekam yang berfungsi mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.

Sejarah Bekam
Bekam sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan sejak jaman Nabi Musa AS dan berkembang ke seluruh dunia hingga saat ini. Di Indonesia bekam sudah sering digunakan untuk pengobatan dengan beberapa nama seperti canduk, kop, cupping, mambakan dan lainnya.

Bekam merupakan terjemahan dari Hijamah, dari kata al-hajmu, yang berarti pekerjaam membekam. Al-hijmu berarti menghisap atau menyedot. Sehingga hijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat yang menyerupai tabung, serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan atau penusukan (seperti saat periksa darah) dengan alat yang steril.

Dilihat sepintas, tampaknya pengobatan dengan metode bekam tidak memberikan manfaat apa-apa, bahkan terkesan kuno, irasional dan mengada-ada apabila dibandingkan dengan pengobatan modern yang memakai obat-obat sintetik serta pembedahan yang memerlukan biaya mahal. Bekam lebih praktis, tanpa efek samping, murah, dan bisa mengatasi banyak penyakit yang tidak bisa ditangani oleh kedoktean modern.

Memang, sekarang ini segala sesuatu yang berbau “barat” yang didominasi oleh orang non-islam tampak modern, menyenangkan dan menyembuhkan. Ini memang usaha mereka untuk menjauhkan kaum muslimin dari Al-Quran. Mereka mengetahui bahwa apabila kaum muslimin berpegang teguh pada ajaran-nya, pastilah mereka akan jaya dan menguasai dunia seperti yang pernah dialami umat Isalam pada abad 8 hingga 12 Masehi, dimana ilmu kedokteran berkembang menguasai daratan eropa, sehingga muncullah dokter-dokter muslim dengan kedokteran Islamnya, seperti Ibnu Sina, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah, Ali Abbas Al-Majusi, Abu Bakar Ar-Rezi, Al-Biruni, Az-Zahrowi, Ibnu Maimun dan lain-lainnya.

Saat ini kaum muslimin jarang sekali yang mau mendalami ilmu kedokteran warisan nabi yang sangat lengkap. Diantaranya adalah bekam. bahkan tidak sedikit yang belum pernah mendengar namanya. Malahan ilmu bekam diserahkan ke dunia barat, sehingga mereka melakukan penelitian dan pembuktian secara terus-menerus, yang akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak menamakannya bekam tetapi tetap memakai prinsip kerja bekam, menyedod dan mengumpukannya, kemudian mengeluarkannya dengan teknik dan teknologi canggih. Hingga munculah ahli bekam dari negara barat, seperti DR. Michele Reed Gach dari California dengan bukunya Potent Point a Guide to Self Care for Common Ailments (Titik-titik Berkhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit yang Umum), atau penelitian Kohler D (1990) dengan bukunya The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healthing Energy in Cupping Therapeutic Methode (Jaringan Ikat Sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam), atau tulisan Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul 100 Diseases Threate by Cupping Methode (100 Penyakit yang Dapat Diobati Dengan Bekam), ternyata sesuai dengan haditz nabi yang diriwayatkan oleh At-Thabroni, Rosulullah SAW pernah bersabda:
Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari tujuh puluh dua penyakit

Manfaat Bekam
Dunia kedokteran modern tampaknya mulai tertarik dengan metode pengobatan ini. Mereka melakukan penelitian untuk membuktikannya. Titik-titik yang biasa digunakan dalam berbekam merupakan “motor point” pada perlekatan neuromuskular (neuromuscular attachments) yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung banyak mioglobin, sebagian besar selnya metabolisme oksidatif, dan mengandung cell mass, kelenjar limfe, kapiler, bundle, dan pleksus saraf serta ujung saraf akhir. Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada suatu titik khusus, maka di kulit, fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lainnya. Akibat kerusakan ini dilepaskan beberapa jenis racun seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reactin subtance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku.

0 comments:

Post a Comment