Wednesday, August 18, 2010

Refresh pikiran

berusaha melepas malam tenang,
Malam penuh kegembiraan, penuh kenyamanan.

Berfikir sejenak,
Apa aku senang?
Sepertinya tidak, nyaman bukan berati tenang.
Tenang tak bisa kudapatkan bila tak sesuai perencanaan.

Dengan mudahnya aku berkomitmen, bahkan berazzam tak terelakkan.
Hanya dengan sedikit godaan, aku bagai hilang ingatan.
Tetapi sadar akan yang telah dilakukan.
Sungguh aneh bukan?
Aku telah dikalahkan.

Ini bukanlah sebuah penentuan, tapi proses untuk menentukan.
Harus ada gebrakan yang membuatku bangun.
Menyadari kekuatan, melibas hambatan.

Benar kata ust. Di kultum tarawih barusan,
Luas tidaknya pengetahuan terhadap sesuatu mempengaruhi sikap dan persepsi terhadap sesuatu.

Masih jelas terekam dan membuat tambah sadar.
benar2 merasa kurang ilmu tentang kau ramadhan.
Hingga ku tak optimal memanfaatkan.
Mulai sekarang, kembali kukatakan, aku ingin melakukan, bukan hanya perkataan dan juga kiasan!
Bismillahirrohmanirrohim...

4 comments:

Sampe dua kali postingnya, komeng di sini aja deh, ikutan nyimak

Baik senang maupun tenang
Semuanya adalah pilihan

Sama halnya kita memilih untuk bergerak atau diam^^

Sepertinya itu bukan sepenuhnya pilihan.
Hanya bagian dari kombinasi kehidupan.
Sebuah halte, pelabuhan atau stasiun perhentian.
Adakalanya kita senang,
Adakalanya tenang, bahkan kadang terusik.
Semua itu bagian dari pengalaman. Yang tentunya kita butuhkan.

Bergerak, berbelok, diam, bahkan terkadang mundur perlahan.
Ini bukan sepenuhnya pilihan, toh sekedar proses pendewasaan.

Yang jadi pilihan adalah apakah mau melanjutkan bergerak ke lurus depan,
Setelah diam,
Setelah berbelok,
Setelah kembali ke belakang.
Dengan manufer percepatan, tak tertinggal.
Tp dbekali pengalaman tambahan.

Post a Comment